Berlokasi di Tomohon, Sulawesi Utara, Wawowow bukan sekadar tempat menginap, properti ini menjadi ruang untuk menyembuhkan jiwa. Terletak di tengah kebun sayur yang hijau dan dikelilingi pemandangan gunung yang megah, termasuk Gunung Tampusu, Wawowow menawarkan suasana yang menenangkan dan membumi.

Destinasi wisata di sekitar area ini pun beragam, mulai dari Danau Linow yang dikenal karena warna airnya yang bisa berubah-ubah, air terjun alami, sumber air panas, hingga hamparan persawahan yang menyejukkan mata. Dengan udara sejuk khas dataran tinggi dan keindahan alam yang masih alami, Tomohon menjadi tempat yang tepat untuk beristirahat dari hiruk pikuk kota.

Mayoritas tamu Wawowow saat ini adalah wisatawan domestik, sekitar 95%, dengan sisanya merupakan wisatawan mancanegara. Hal ini mencerminkan kondisi pariwisata di Sulawesi Utara yang masih didominasi oleh pengunjung lokal.

Namun, yang membuat Wawowow begitu istimewa bukan hanya lokasinya. Tempat ini lahir dari cerita personal sang pemilik, sebagai bentuk penghormatan dan kenangan terhadap anak tercinta yang telah berpulang. Awalnya dibangun sebagai ruang pribadi untuk menyendiri dan menyembuhkan luka batin, Wawowow kini dibuka untuk publik sebagai tempat berbagi kedamaian dan pengalaman pemulihan jiwa.

Mengusung konsep back to nature, unit akomodasi di Wawowow mengajak tamu untuk kembali terhubung dengan alam dan dengan diri sendiri. Fasilitas yang tersedia sederhana namun memadai, mulai dari area api unggun hingga dapur bersama. Tamu diajak untuk melakukan semuanya secara mandiri, menciptakan pengalaman yang lebih intim, reflektif, dan penuh makna.

Tantangan pekerjaan manual yang melelahkan

Sebelum menggunakan sistem manajemen properti, seluruh operasional Wawowow dilakukan secara manual. Pencatatan reservasi hanya mengandalkan catatan biasa dan komunikasi lewat media sosial. Hal ini menyulitkan pengelolaan ketersediaan kamar dan meningkatkan risiko kesalahan.

“Kalau manual itu ribet karena harus cross check, double check, dan bahkan triple check semuanya,” ujar Alvin Oktavianus, pemilik Wawowow. 

Bahkan pernah terjadi insiden double booking karena percakapan dengan tamu tenggelam di antara chat WhatsApp lainnya. “Kita ternyata sudah di-booking orang, malah kamar itu tidak sengaja kita jual lagi. Itu berbahaya banget.”

Pada saat mengalami kesulitan akibat operasional manual ini, Wawowow bahkan belum tercantum di platform online travel agent (OTA) manapun. Semua pemesanan dilakukan melalui Instagram dan diarahkan langsung ke WhatsApp. Proses ini tidak hanya memakan waktu, tapi juga membuat peluang mendapatkan tamu dari luar negeri hampir mustahil.

Solusi sederhana untuk operasional lebih tertata

Segalanya berubah setelah Wawowow direkomendasikan menggunakan Little Hotelier oleh pemilik penginapan lain di daerah yang sama. Sistem ini langsung digunakan dan terbukti menjadi titik balik dalam operasional harian mereka.

“Saya sangat tertolong karena sebelumnya kita harus catat-catat, melewati proses cross check yang lama dan sekarang sudah tidak harus lagi,” jelas Alvin. 

Dengan fitur-fitur seperti Channel Manager dan kalender ketersediaan real-time, pengelolaan kamar menjadi jauh lebih mudah dan minim risiko kesalahan.

Kini, Wawowow telah terhubung dengan OTA seperti Booking.com, Agoda, dan Tiket.com. Bahkan, mereka mulai menerima tamu mancanegara, sebuah perkembangan signifikan dibandingkan masa sebelumnya. 

“Kita yang dulunya tidak pernah dapat bookingan dari luar, dari turis luar negeri, tiba-tiba sekarang sudah dapat saja melalui OTA,” sambungnya.

Dengan akses melalui aplikasi mobile yang juga digunakan staf, proses koordinasi internal pun menjadi lebih cepat dan efisien. 

Sejak menggunakan Little Hotelier, Wawowow tak hanya menjalankan operasional dengan lebih terstruktur, tapi juga mulai merasakan peningkatan dari sisi jumlah pemesanan dan jangkauan pasar.

Little Hotelier siap membantu Wawowow capai kesuksesan di masa depan!

Bagikan dengan komunitasmu